Daftar Isi
Cyberbullying adalah bentuk penindasan yang terjadi secara online dan/atau dilakukan melalui teknologi. Hal ini dapat terjadi di media sosial, melalui video dan teks, atau sebagai bagian dari permainan online, dan melibatkan panggilan nama, berbagi foto-foto yang memalukan, dan berbagai bentuk mempermalukan di depan umum dan mempermalukan.
Anak-anak dan remaja menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersosialisasi secara online. Akibatnya, insiden cyberbullying telah meningkat frekuensinya dalam beberapa tahun terakhir, yang menyoroti perlunya para pendidik untuk mewaspadai cyberbullying dan potensinya yang dapat membahayakan para siswa.
Lihat juga: Apa itu Ruang Kelas WeVideo dan Bagaimana Dapat Digunakan untuk Mengajar?Berikut ini semua yang perlu Anda ketahui tentang dasar-dasar cyberbullying.
Apa yang dimaksud dengan Cyberbullying?
Penindasan tradisional umumnya didefinisikan sebagai tindakan yang melibatkan ketidakseimbangan kekuatan fisik atau emosional, niat untuk menyakiti secara fisik atau emosional, dan perilaku yang diulang atau kemungkinan besar akan diulang. Penindasan siber juga sesuai dengan definisi ini, tetapi sering terjadi secara online melalui media sosial atau bentuk komunikasi digital lainnya.
Chad A. Rose, direktur Mizzou Ed Bully Prevention Lab di University of Missouri, telah mengatakan bahwa tidak seperti perundungan tradisional, perundungan siber dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.
"Kita hidup di dunia di mana perundungan tidak dimulai dan diakhiri dengan lonceng sekolah," kata Rose, "Ini mencakup seluruh kehidupan seorang anak."
Seberapa Umumkah Penindasan di Dunia Maya?
Penindasan siber bisa jadi sulit dikenali oleh pendidik dan orang tua karena mereka tidak mendengar atau melihat kejadiannya, dan hal ini mungkin terjadi dalam rantai pesan pribadi atau di papan pesan yang biasanya tidak sering dikunjungi orang dewasa. Siswa mungkin juga enggan mengakui bahwa hal itu terjadi.
Lihat juga: Pelajaran dan Kegiatan Hari Konstitusi Gratis TerbaikMeski begitu, ada bukti yang baik bahwa cyberbullying terus meningkat. Pada tahun 2019, CDC ditemukan bahwa 16 persen siswa mengalami cyberbullying. Baru-baru ini, Security.org penelitian menemukan bahwa 20 persen anak-anak dan remaja berusia antara 10 dan 18 tahun mengalami cyberbullying, dan anak-anak dari rumah tangga yang berpenghasilan kurang dari $75.000 per tahun lebih dari dua kali lebih mungkin mengalami cyberbullying.
Apa Saja Cara untuk Mencegah Penindasan di Dunia Maya?
Untuk mencegah cyberbullying, siswa harus diajari kewarganegaraan digital dan literasi, kata Rose. pelajaran dan kegiatan harus menekankan keamanan online, mengingatkan siswa untuk berpikir sebelum memposting, bahwa postingan bersifat permanen, dan bahwa ada implikasi penting dari keabadian tersebut.
Langkah-langkah penting lainnya adalah para pemimpin sekolah memprioritaskan pendidikan SEL dan empati, serta menjalin hubungan yang kuat dengan para wali murid. Dengan begitu, jika perundungan siber benar-benar terjadi, para wali murid dari korban dan pelaku dapat diminta untuk membantu mengakhiri perundungan siber tersebut.
Meskipun beberapa pendidik, orang tua, dan pengasuh mungkin cenderung melarang penggunaan teknologi sebagai cara untuk melindungi siswa dari cyberbullying, Rose mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah jawabannya karena teknologi adalah bagian dari kehidupan anak-anak.
"Kami biasa memberi tahu anak-anak jika ada orang yang memperlakukan Anda dengan buruk, hapus aplikasinya," kata Rose. "Saya sudah lama mengatakan bahwa kita tidak bisa begitu saja mengatakan kepada mereka untuk menghapus diri mereka sendiri secara sosial." Sebagai contoh, Rose mengatakan bahwa Anda tidak akan mengatakan kepada seorang anak untuk berhenti bermain bola basket jika mereka dirundung di lapangan.
Alih-alih melarang penggunaan teknologi, para pendidik dan pengasuh perlu mengajari anak-anak cara menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan melindungi diri mereka sendiri dari dampak negatif perundungan dunia maya.
- Apa itu SEL?
- 4 Cara Mencegah Penindasan di Dunia Maya
- Studi: Siswa yang Populer Tidak Selalu Disukai